Ada dua anak kembar namanya Tono dan Tino. Tono mempunyai sebuah perahu dayung yang sudah sangat tua. Kok kebetulan suatu hari istrinya si Tino itu meninggal bersamaan dengan hari tenggelamnya perahu dayung si Tono itu. Beberapa hari kemudian seorang wanita tua melihat Tono, dan secara tidak sengaja salah mengenalinya sebagai Tino yang kehilangan istrinya itu. Kata wanita itu kepada Tono, "Saya turut sedih atas kehilangan anda. Anda pasti merasa sedih."
Nah si Tono mengira bahwa wanita itu berbicara tentang perahu dayungnya itu, menjawab "Sebenarnya sih saya bisa dibilang malah senang karena bisa menyingkirkannya. Dia sudah amat tua sekali bahkan sudah jelek dari pertama kalinya. Bagian bawahnya sudah lapuk dan berbau amis sekali. Bagian punggungnyapun sudah sangat jelek dan lubang di bagian depannya
sudah sangat lebar. Setiap kali aku menggunakannya, lubangnya bertambah besar dan dia bocor tidak karuan. Saya kira yang menghabisinya adalah ketika saya menyewakan dia kepada 4 orang pemuda yang sedang bersenang-senang tempo hari. Saya sudah memperingatkan mereka bahwa dia sudah tidak begitu enak dipakai tapi mereka masih juga mau menggunakannya. Mereka berempat mencoba masuk secara bersamaan dan akhirnya dia sobek persis di bagian tengah bawah." Wanita tua itupun pingsan...
-----------------------------------
"Di saat orang memperingati hari kemerdekaan RI, 3 sanak bersaudara ini malah bernostalgia tentang malam pertama mereka ketika berbulan madu. Anak tertua bernama Viena, anak kedua bernama Suci dan ketiga bernama Dhenok. Entah bagaimana ceritanya, pokoknya ada kesan hemat dari kedua orang tua mereka, sehingga resepsi pernikahan ketiganya dilaksanakan bersamaan.
Untungnya acara bulan madu mereka tidak bersamaan. Viena pergi ke Nias, Suci ke Pulau seribu dan Dhenok ke Bali. Namanya orang tua sayang anak, kedua orang tua itu minta dikirimi khabar
tentang segala yang terjadi saat berbulan madu mereka. Namun agar tidak terlalu vulgar mereka menggunakan kode/sandi tentang motto-motto iklan. Tiga hari setelah kepergian anak-anak mereka, diterimalah kartu pos pertama dari Viena di Nias. Isi beritanya cukup singkat "STANDARD CHARTERED". Setelah membaca berita tersebut mereka mencari iklan standard chartered di
Koran dan terbacalah tulisan besar berbunyi "BESAR, KUAT DAN BERSAHABAT". Tersenyumlah orang tua itu. Hari ke-4 datang kartu pos kedua dari Suci di Kepulauan seribu dengan isi
berita singkat "NESCAFE". Setelah membaca kartu pos tersebut buru-buru orang tua mencari iklan NESCAFE dan dijumpai berbunyi "NIKMATNYA SAMPAI TETES TERAKHIR". Maka kedua orang tua itupun tersenyum bahagia. Hari ke-5,6 hingga ke-7 tidak ada berita dari si bungsu. Memasuki minggu ke-2 datanglah kartu pos dari Bali dari dhenok dengan isi berita hanya "CATHAY PACIFIC". Segera mereka mencari iklan di koran, dan betapa terkejutnya setelah tahu bunyi iklan cathay pacific yaitu "7 KALI SEMINGGU, 3 JAM SEHARI NONSTOP"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar